Jumat, 06 September 2013

Modal Haram Dan Harta Yang Haram, Adalah Awal Dari Kemiskinan/hidup melarat


Bismillah wa shalatu wa salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du ..

Allah Azza wa Jalla telah berjanji untuk MEMUSNAHKAN harta riba / harta haram, baik keberkahannya maupun fisik hartanya.

"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah." (QS. AlBaqarah: 276).

Dan bila Allah telah berjanji, Allah PASTI memenuhi janji-Nya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
"Sesungguhnya (harta) riba, walaupun banyak jumlahnya, pada akhirnya akan menjadi sedikit." (HR. Imam Ahmad, At Thabrany, dan AlHakim)

Imam Ma’mar mengisahkan, beliau mendengar dari pengalaman orang-orang tua di zamannya, bahwa para pelaku riba tidaklah bertahan selama 40 tahun, melainkan keberkahan hartanya telah dihapuskan. (Riwayat Imam Abdurrazzaq).

Penjelasan ini, walaupun secara khusus berkaitan dengan riba, namun juga dapat dijadikan cermin bagi HARTA HARAM lainnya. Terlebih Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,
"Bisa jadi seseorang terhalang dari mendapatkan rezekinya akibat dari dosa yang ia lakukan." (HR. hmad, Ibnu Majah dan lainnya).

Sahabat Abu Said mengisahkan,"Suatu hari aku kelaparan hingga aku mengikatkan batu ke perutku.Dan untuk mengatasi kemiskinan, istriku menyarankan agar aku meminta harta kepada Rasulullah hallallahu ‘alaihi wa sallam. Mengingat telah banyak orang yang meminta, dan beliau memberinya. Setibaku di rumah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, aku mendapati beliau sedang berkhutbah dan bersabda,
"Barangsiapa berupaya menjaga kehormatan dirinya, niscaya Allah menjaga kehormatannya. Barangsiapa berlatih menjadi orang kaya, niscaya Allah menjadikannya orang kaya. Barangsiapa meminta kepadaku, pastilah aku beri jika aku memilikiharta. Namun orang yang lebih memilih menjaga kehormatannya dan berlatih sebagai orang kaya, maka itu lebih aku cintai dibanding yang meminta kepadaku." Mendengar ucapan beliau ini, segera aku pulang, dan mengurungkan niat untuk meminta kepadanya. Tidak selang berapa lama, Allah Ta’ala melimpahkan kekayaan kepadaku,sampai-sampai aku tidak mengetahui ada satu keluarga Anshar yang lebih kaya dibandingaku. (HR. Bukhari, Muslim dan Ibnu Al Ja’ad).

Karena itu, tiba saatnya bagi kita untuk waspada dan selektif dalamurusan harta benda. Janganlah ada harta haram yang mencampuri harta kekayaan kita. Terlebih harta yang kita investasikan sehingga terus berputar dan berkembang. Semoga Allah Ta’ala memudahkan dan melapangkan rezeki halal untuk kita. Insya Allaah 

dari: Dr. Muhammad Arifin Badri (salah seorang pembina Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia).

0 komentar:

Posting Komentar